Selamat Datang di Website Setiyono

Anda Penjejak Ke:


Mensiasati Syurga

Kamis, 10 Oktober 20130 komentar

Oleh : Setiyono
(Urgensi Merenungi Sejarah)

Walaupun Musa sudah diangkat oleh Allah menjadi Nabi sekaligus Rasul, namun ia juga masih memiliki rasa cemas yang cukup tinggi untuk menjalani misi perjuangannya. Ia menyadari bahwa tugas yang di emban begitu berat, membutuhkan kekuatan argumentasi, kefasihan dalam bertutur kata, dan berusaha agar bisa di terima oleh logika Firaun dan para pengikutnya.

Dalam kecemasan itu, memohonlah Musa kepada Allah agar dirinya di berikan teman yang mampu menutupi kelemahan-kelemahannya, dengan harapan tugasnya akan menjadi lebih ringan dan misi perjuangannya terwujud. "Dan jadikanlah untukku seorang pembantu (dalam mengemban tugas-tugas kenabian) dari keluargaku, (yaitu) Harun, saudaraku. Teguhkanlah dengannya kekuatanku, dan jadikanlah dia sekutu dalam urusanku. Supaya kami banyak menyucikan-Mu (dari segala yang tidak wajar bagi-Mu, menyangkut zat, sifat, maupun perbuatan-Mu) dan supaya kami banyak mengingat (kebesaran dan anugerah)-Mu. (QS. Thaha :29-35).

Doa Musa ini bukan berarti bahwa ia ragu dengan bantuan Allah bila ia berjuang sendiri, karena siapalah mahluk di dunia ini yang dapat melawan seorang Nabi Allah, karena tentara Allah sesungguhnya jauh lebih besar serta kuat dibandingkan tentara manusia, dan dibelakang Musa tentu Allah sudah mempersiapkan tentara-tentara-Nya bila suatu waktu dibutuhkan. Apalah susahnya Allah untuk memberikan kefasihan dan kekuatan berargumentasi bagi seorang Musa. Tapi disinilah Allah mengajari para hamba-Nya. Dan disinilah Musa menyadari bahwa ia harus memberikan pengajaran untuk manusia-manusia di masa yang akan datang.

Memohonnya Musa kepada Allah untuk diberikan seorang teman, mengajarkan kita akan urgensi bekerjasama. Agar dengannya seseorang itu bisa menjadi lebih kuat dan semakin ringan dalam melaksanakan tugas-tugasnya. Terlebih lagi kita bukanlah seorang Nabi, yang di backup oleh para tentara Allah.

Selain itu, dengan kesadaran kita bekerjasama dalam melaksanakan tugas-tugas kebaikan. Juga memberikan kesempatan bagi orang lain untuk mendapatkan kebaikan seperti yang kita dapatkan. Sungguh indah kehidupan manusia, bila ia mau berbagi dalam hal kebaikan.

So, Mari bekerjasama untuk membangun semesta yang bernama Indonesia ini. Dan mari bekerjasama untuk meraih syurga milik Allah swt. Tak ada salahnya kita mensiasati syurga agar kelak kita bisa duduk bersama didalamnya dan bercerita bahwa dulu kita di dunia pernah bekerjasama untuk bisa berada disini. """Indahnya..""""
Silahkan share artikel ini : :

Posting Komentar

 
Web ini dikembangkan oleh PUSAT MULTIMEDIA
Template Created by Creating Website Modify by CaraGampang.Com
Proudly powered by Blogger