Oleh : Setiyono
(Urgensi Merenungi Sejarah)
Ketika Musa berangkat ke negeri Madyan, ia dalam kondisi yang tertekan,
buron, pengangguran, dan lemah. Namun karena ia adalah orang yang
memiliki kepedulian sosial tinggi (baca ; "urgensi merenungi sejarah"
yang sebelumnya), maka Allah memberikan kemudahan hidup baginya selama
disana. Ia bisa punya kerja, dan ia bisa menikah.
Begitu halnya ketika ia sudah mendapatkan wahyu dari Allah swt untuk
menyeru kepada Firaun dan pengikutnya. Ia sadar bahwa ia hanya seorang
laki-laki yang tak sekuat Firaun, dan tak sefasih Firaun dalam
mempengaruhi para pengikutnya. Bahkan Musa pada zamannya juga terkenal
sebagai manusia yang tidak fasih berbicara, bukan seorang orator, bukan
seorang ahli retorika. Sehingga hal ini menjadi keresahan tersendiri
bagi Musa. Bagaimana mungkin ia akan memberikan nasehat kepada Firaun
sang penguasa Mesir yang dikelilingi oleh orang-orang kuat dan
komunikatif, sementara dirinya hanya orang yang tak pandai mengolah
kata.
Menyadari hal ini, maka berdoalah Musa kepada Allah,
"Tuhan Pemeliharaku, lapangkanlah untukku dadaku (yakni hatiku), dan
mudahkanlah untukku urusanku, dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku,
supaya mereka memahami perkataanku."(QS. Thaha : 25-28)
Setelah
berdoa maka mulai bergeraklah Musa, ia datangi Firaun dan dengan sangat
fasih ia mampu menyerunya untuk bertobat serta mengakui Allah swt
sebagai Tuhannya. Bahkan, Musa diberikan mukjizat oleh Allah berupa
tongkat yang bisa berubah menjadi ular serta mampu membelah lautan, dan
telapak tangannya mampu mengeluarkan cahaya indah yang membuatnya tampak
menarik lagi bersih.
#
Pembaca yang budiman, Kisah ini
memberikan pengajaran yang indah kepada kita, betapa pentingnya
berlapang dada, optimis, dan meminta pertolongan Allah dalam setiap
pekerjaan yang kita lakukan. Karena dengan demikian maka kekuatan dalam
diri akan terus bertambah dan pekerjaan besar pun mudah untuk kita
lakukan. Walaupun secara logika semuanya di rasa tidak mudah.
Firaun yang memiliki bala tentara begitu banyak, dan memiliki kekuasaan
yang begitu besar saja mampu di tumbangkan oleh Musa sang pengembala
domba. Tentu ini semua menjadi bukti betapa dahsyatnya pengaruh
berlapang dada dan optimis dalam menjalani tugas-tugas besar itu.
Homekenapa Musa bisa menang melawan Firaun?
Posting Komentar