Selamat Datang di Website Setiyono

Anda Penjejak Ke:


HIPOTESA TERHADAP FENOMENA GENERASI BANGSA

Senin, 27 Agustus 20120 komentar


Oleh : Setiyono

Nuansa Idul fitri 1433 H,
Kemarin waktu silaturahim kerumah tetangga-tetangga dikampung dan saudara-saudara disana, selalu mendengar keluhan dari mereka tentang sepinya anak-anak muda yang berkunjung ke rumah-rumah mereka, walaupun itu anak dari tetangganya yang tinggal disebelah rumah.
para anak muda cenderung lebih banyak waktunya untuk berkumpul ria dan pergi bermain mengunjungi tempat-tempat wisata bersama pasangan-pasangan mereka ketimbang harus bersilaturahim dengan sanak saudara dan tetangga mereka.
#potret realitas
perubahan ini terjadi secara gradual, melalui sebuah proses, 2 tahun yang lalu masih lumayan ramai anak-anak muda yang saling berkunjng kerumah tetangga mereka, dengan pengklasifikasian dikatakn sebagai remaja dan juga pemuda. jadi perubahan ini tidak secara REVOLUSIONER.
#bila dijawab dengan teori hukum kemungkinan, perubahan ini terjadi karena tiga faktor.
pertama, adanya budaya-budaya baru yang dibawa oleh orang-orang pendatang ataupun budaya praktis yg dihembuskan melalui media-media yang secara komprehnsif diadopsi dari barat  (extra sytemic change).
kedua, melalui sebuah proses diferensiasi struktural dan fungsional didalam keluarga, yang cenderung mengkampanyekan budaya "over tolerans" sehingga banyak orang tua yang mengatakan ketika melihat anaknya sudah jauh dari nilai-nilai agama ataupun unsur-unsur sosial budaya yang menjadi bangunan dasar masyarakat bangsa ini, maka orang tua hanya mengatakan "namanya juga anak zaman sekarang".
ketiga, posisi usia yang rawan akan kemudahan menganut dan mengikuti pengertian-pengertian yang sama mengenai situasi tertentu (sharing the same definition of the situation), sehingga itu akan mempengaruhi tingkah laku kemudian terjalin sedemikian rupa kedalam suatu bentuk struktur sosial dikalangan anak-anak muda atau dengan kata lain yakni GAUL, nah yg masih berpegang teguh terhadap nilai-nilai agama dan sosial budaya maka ia akan mendapat prediket TIDAK GAUL katanya.

#solusi, untuk kita-kita yang masih muda yang belum berkeluarga ataupun yang sudah berkeluarga tetaplah berpegang teguh terhadap nilai-nilai keagamaan mari pelajari terus konsep-konsep kehidupan yang tertuang dalam agama, dan mari berusaha untuk menselaraskan dalam kehidupan kita.
#yang sudah menjadi orang tua bagi putera dan puterinya, ajarkanlah agama untuk putera puterinya sebagai landasan kokoh menjalani kehidupan dalam bermasyarakat dan bernegara. 

(Mahasiswa Jurusan Planologi Fakultas Teknik UIR)
Silahkan share artikel ini : :

Posting Komentar

 
Web ini dikembangkan oleh PUSAT MULTIMEDIA
Template Created by Creating Website Modify by CaraGampang.Com
Proudly powered by Blogger