Selamat Datang di Website Setiyono

Anda Penjejak Ke:


“MAHASISWA HARUS BERPOLITIK”

Selasa, 18 September 20120 komentar


Oleh : Setiyono
Sebagian diantara kita mungkin pernah berpandangan bahwa politik selalu identik dengan hal-hal negatif, walaupun substansinya tidak demikian. Pandangan seperti ini muncul akibat ulah dari oknum-oknum tertentu yang mengemplementasikan politik dengan cara-cara yang menyimpang. Padahal hakekat sebenarnya dari politik itu adalah murni untuk memperjuangkan nilai-nilai positif dalam kehidupan.
Alasan kenapa tulisan saya kali ini berjudul “Mahasiswa harus berpolitik”, faktor utama yang mendasari ialah semakin miskinnya kiprah mahasiswa untuk masuk kedalam ranah politik baik itu daerah maupun nasional, sehingga hal ini berpengaruh terhadap instabilitas negara. Mayoritas mahasiswa saat ini tidak begitu peduli akan pentingnya berpolitik demi untuk menjaga kestabilan negara. Ada yang peduli, tapi itu hanya minoritas. Maksud dari masuk kedalam ranah politik bukan bearti secara struktural menjadi pengurus partai tertentu ataupun duduk sebagai anggota dewan perwakilan rakyat (DPR), melainkan mahasiswa dituntut aktif untuk menyuarakan berbagai sumber dari segala permasalahan bangsa (yang meliputi korupsi, birokrasi, penegakan hukum, ekonomi, dan moral), dan juga aktif berperan untuk mengusulkan solusi dari segala permasalahan itu.  
#Pengertian dan definisi politik
Secara etimologis kata politik berasal dari bahasa yunani, yaitu “polis”, yang bearti kota. Dari kata polis ini, kemudian diturunkan kata-kata lain seperti polities (warga negara) dan politikos (kewarganegaraan). Sedangkan pengertian dari orang romawi bahwa politik ini ialah pengetahuan tentang negara (ars politica). Menurut Deliar Noer dalam sebuah karyanya yang berjudul “Pengantar ke pemikiran politik” (1965)
, menyatakan bahwa politik dapat dimaknai secara luas, yakni mencakup kekuasaan, kekerasan, wibawa, pengaruh, hubungan dua pihak, perasaan dan keinginan, kepentingan, nilai, keyakinan dan agama, milik, status, kelas, tujuan dan ideologi. Selaras dengan banyaknya pengertian politik ini, berimplikasi terhadap ketiadaannya definisi baku dari politik. Dapat diartikan bahwa prinsipil lebih mendominasi dalam pendefinisian politik.

#Faktor utama lemahnya semangat berpolitik mahasiswa     
Hal yang menjadi faktor utama dari lemahnya semangat berpolitik mahasiswa ialah minimnya support dari perguruan tinggi untuk mengideologisasikan akan pentingnya berpolitik bagi mahasiswa. Sehingga terkesan NKK/BKK seperti yang dilakukan pada masa orde baru masih berlaku saat ini. Sistem kredit semester (SKS) yang wajib diselesaikan oleh mahasiswa khususnya untuk Strata 1 jumlahnya mencapai ratusan, dan membuat hari-hari serasa padat bagi kebanyakan mahasiswa. Sehingga hal ini berdampak terhadap lemahnya semangat mahasiswa dalam menyuarakan berbagai permasalahan bangsa dan mengaktualisasikan diri dengan mengikuti pergerakan-pergerakan mahasiswa, karena takut SKS akan terganggu dan lambat untuk wisuda, sehingga muncul ketakutan akan bayangan masa depan yang tidak baik bila lambat dalam menyelesaikan kuliah.
#Etika berpolitik
HAMKA mengungkapkan bahwa kondisi suatu bangsa menjadi baik jika penduduk atau penghuni  bangsa tersebut berpegang teguh pada kaidah-kaidah agama yang telah mengatur kehidupan umat dalam bernegara. Artinya permasalahan mendasar yang harus diselesaikan agar politik bisa memberikan efek positif bagi kehidupan berbangsa dan bernegara ialah dengan memperbaiki moralitas pelaku politik dengan menjunjung tinggi nilai-nilai keagamaan yaitu Islam.
Kenapa harus Islam? karena Islam mengandung peraturan-peraturan atau hukum yang dapat diwujudkan melalui suatu lembaga yang berkuasa dalam suatu negara, (Muhammad Natsir).  
Di masa awal Rasulullah SAW memperjuangkan Islam, politik juga telah diajarkan atau yang sering kita dengar dengan  nama “Piagam Madinah”, dimana saat itu  Rasulullah SAW membuat perjanjian antara kaum muslim dan kaum yahudi. Dalam perjanjian tersebut, Rasulullah SAW tidak memerangi orang-orang Yahudi, membuat perjanjian dengan mereka, mengakui agama dan harta mereka dan membuat persyaratan bagi mereka. Dan hal ini merupakan undang-undang pertama dalam sejarah perjuangan Islam. Itu artinya politik untuk memperbaiki keadaan mutlak untuk dilakukan bagi setiap orang terlebih lagi buat mahasiswa yang menjadi harapan bangsa.
Salam Indonesia.
Sumber : 1.  “Inilah Politik Ku”, Muhammad Elvandi, 2011.
              2. “Politik bermoral agama (tafsir politik HAMKA)”, Ahmad Hakim, M. Thalhah, 2005.
Mahasiswa Jurusan Planologi FT UIR
Belajar berorganisasi di KAMMI dan beberapa pergerakan mahasiswa.

Silahkan share artikel ini : :

Posting Komentar

 
Web ini dikembangkan oleh PUSAT MULTIMEDIA
Template Created by Creating Website Modify by CaraGampang.Com
Proudly powered by Blogger