HomeCiri-ciri pengikut Firaun masa kini?
Ciri-ciri pengikut Firaun masa kini?
Oleh : Setiyono
(Urgensi Merenungi Sejarah)
Setelah 10 tahun Musa hidup di negeri Madyan, membangun keluarga dan
mengembala domba. Maka muncullah keinginan darinya untuk kembali ke
Mesir. Rindu keluarga, masyarakat, dan beberapa nuansa kehidupan yang
ada disana.
Walaupun perdebatan didalam bathin begitu
berkecamuk, yang mengingatkan semua hal yang pernah terjadi di Mesir
(pembantaian yang dilakuan Firaun dan kasusnya). Sempat ada keraguan
apakah harus kembali atau cukup berada di negeri Madyan yang sudah
memberikan kenyamanan bagi dirinya.
Namun karena Allah swt
menginginkan kisah hidup yang berbeda dari seorang Musa, dibandingkan
dengan manusia lainnya. Maka dikerucutkan oleh-Nya perdebatan dalam
bathin Musa dan lahirlah satu keputusan bahwa ia harus kembali ke Mesir
dan bergerak dari zona nyaman.
Lantas berangkatlah Musa
bersama keluarganya menuju Mesir. Hingga pada suatu malam ketika masih
diperjalanan dengan udara yang begitu dingin karena di gurun. Musa
memutuskan untuk beristirahat dan mengajak keluarganya menyalakan api
demi menghangatkan badan. Berkali-kali mereka menyalakan api, namun
tidak berhasil. Dan tiba-tiba tampak dimata Musa ada cahaya api yang
jaraknya tidak begitu jauh dari tempat mereka istirahat. Maka berkatalah
Musa kepada keluarganya "Tinggallah kamu! Sesungguhnya aku melihat api,
mudah-mudahan aku dapat membawa sedikit darinya kepada kamu (untuk
menghangatkan badan) atau aku akan mendapat petunjuk di (sekitar) tempat
api itu."(QS.Thaha :9-10).
Dan pergilah Musa menuju ke sumber
api itu. Akan tetapi, semakin ia dekat dengan sumber api, Musa justru
terkejut karena ternyata sumber api itu berada di atas pohon anggur.
Cahayanya memancar indah berwarna hijau dan tidak panas sehingga tidak
membuat layu daun-daun pohon anggur itu.
Abdullah bin Abbas
ra. Menjelaskan bahwa itu adalah cahaya Allah yang tampak di mata Musa.
Namun dalam riwayat lain dari Said bin Jubair menjelaskan bahwa itu
merupakan cahaya api itu sendiri, dan itu merupakan hijab Allah yang
tampak oleh Musa.
Sempat muncul rasa takut dalam hati Musa,
namun rasa penasarannya untuk melihat secara lebih dekat tentang cahaya
yang Indah itu membuat dirinya terus berjalan semakin dekat dan sangat
dekat. Hingga tiba-tiba terdengarlah suara olehnya, "Wahai Musa!
Sesungguhnya Aku adalah Tuhan kamu!"(QS. Thaha : 12). Semakin kuatlah
ketakutan Musa karena mendengar suara itu, namun dirinya masih tetap
penasaran untuk mencari tahu sumber suara. Karena dia begitu heran
mengapa didalam suara itu ada namanya, mungkinkah ia benar-benar Allah
yang langsung berbicara kepadanya? begitulah rasa penasaran Musa. Hingga
terdengarlah kembali suara dengan kalimat yang berbeda "Dan Aku telah
memilihmu (sebagai Nabi dan sebagai orang yang mendengarkan firman-Ku)
maka dengarkanlah apa yang akan aku wahyukan (kepadamu)". (QS. Thaha :
13).
Dan sejak peristiwa itu, Musa resmi diangkat menjadi Nabi
dan mulailah ia diberikan tugas-tugas kenabian. Tugas yang paling
utamanya adalah "Pergilah kepada Firaun (untuk menyampaikan risalah
Allah); sesungguhnya dia telah melampaui batas. (QS. Thaha : 24). Dalam
ayat lain, "Pergilah kepada Firaun, sesungguhnya dia telah melampaui
batas, lalu katakanlah ; Adakah (keinginan) bagimu untuk menyucikan diri
(dengan bertaubat dan mendekatkan diri kepada Allah) dan aku akan
menunjukimu (yakni mengarahkanmu berkat bimbingan Allah) ke jalan Tuhan
Pemelihara kamu, sehingga engkau takut (kepada-Nya)?". (QS. An-Naziat :
17-19).
#trus ada pertanyaan, lha nasib keluarganya yang kedinginan tadi gimana? Ya nasibnya baik-baik saja. Sudah dijaga Allah.
Kita lanjut lagi ceritanya,
Ketika Musa mendengar perintah itu, yang didalamnya ada nama Firaun.
Maka teringatlah ia kepada kasus pembunuhan yang pernah dilakukannya
walau tanpa kesengajaan, dan ia juga teringat bahwa keluarga Firaun
pernah membesarkannya (baca ; "urgensi merenungi sejarah" edisi sebelum
tulisan ini).
Perintah itu cukup membuat Musa merenung lama,
bahkan Abu Hayyan mengatakan bahwa Musa sempat berdiam diri selama tujuh
hari, karena saking beratnya perintah tersebut bagi dirinya. Kemudian
datanglah Malaikat dan berkata "Laksanakan apa yang diperintahkan Tuhan
kepadamu!".
Maka bergeraklah Musa untuk mendatangi Firaun
dan sekaligus pengikutnya. Karena esensi dari perintah Allah tersebut
adalah untuk Firaun dan juga pengikutnya. Karena faktor pendukung
keangkuhan Firaun dan mengclaim dirinya sebagai Tuhan adalah karena
"kemauan" para pengikut itu dalam mengakui Firaun sebagai Tuhan, dan
juga karena tidak adanya tindakan "perlawanan" atas perbuatan-perbuatan
Firaun (tidak mau mengkritisi). Sehingga orang-orang seperti ini dosanya
hampir sama dengan Firaun!!. Maka turunlah Musa kesemua lini.
Hari demi hari, cara demi cara, dan peristiwa demi peristiwa telah
dilalui Musa dalam mencapai tujuan gerakannya. Hingga sampailah pada
peristiwa ditenggelamkannya Firaun beserta beberapa pengikutnya oleh
Allah swt didalam laut merah.
Sahabat sekalian, ternyata untuk
menjadi pengikut Firaun itu caranya sangat mudah sekali. Kita cukup
acuh tak acuh terhadap kebijakan yang dibuat oleh Pemerintah, yang
jelas-jelas merugikan masyarakat. Kita patuh tanpa mau melakukan
perlawanan terhadap Pemerintah yang menzolimi rakyat. Tidak peduli
apakah Pemerintah menzolimi rakyat atau tidak, yang penting kita aman.
Tidak peduli menyesatkan rakyat atau tidak, yang penting kita tenang.
Kita biarkan saja semuanya "abstain", "no komen", "EGP" dan yang
sejenisnya. Maka kita akan menjadi orang yang sama persis dengan
pengikut Firaun.
Mudahkan??
So, silahkan renungi ini. Jangan-jangan selama ini kita termasuk pengikutnya Firaun.
#Selamat Istirahat.
Boleh di bagikan.
Silahkan share artikel ini : :
Posting Komentar