Selamat Datang di Website Setiyono

Anda Penjejak Ke:


PENTINGNYA MENELADANI KONSISTENSI PERJUANGAN PARA TOKOH BANGSA BAGI KALANGAN PEMUDA

Kamis, 20 September 20120 komentar


Oleh : Setiyono
Kita harus mengakui bahwa yang menjadi pelopor utama kemerdekaan Indonesia adalah para pemuda, yakni pemuda yang memiliki semangat juang tinggi untuk membebaskan bangsanya dari jajahan belanda dan juga jepang. Hal ini dibuktikan dengan adanya sumpah pemuda tahun 1928, yang memiliki makna akan komitmen semangat pemuda untuk memperjuangkan bangsanya dari jajahan, semangat untuk membangun bangsa, dan juga semangat untuk mempersatukan seluruh wilayah yang menjadi bagian tanah air nusantara. Sejarah telah banyak mencatat bagaimana hebatnya perjuangan para tokoh-tokoh yang diwaktu muda mereka sangat bersemangat berjuang baik dalam tataran daerah ataupun nasional, dan semangat itu bertahan sampai akhir hayat mereka. Namun untuk tulisan saya kali ini tidak akan membahas secara komprehensif akan sejarah perjuangan para tokoh itu, dan juga tidak menampilkan semua nama dari tokoh-tokoh yang mengharumkan negeri ini dengan perjuangannya. Namun hanya beberapa yang akan saya tampilkan, dan itu berkaitan dengan tindakan-tindakan besar yang cukup mengetarkan jiwa, khususnya bagi para pemuda masa kini yang haus akan keteladanan para pejuangnya untuk memberikan motivasi dalam memiliki konsistensi demi mewujudkan harapan dan cita-cita serta kesejahteraan negerinya.
Ada 6 tokoh yang akan kita bahas, yang mana konsistensi mereka dalam berjuang untuk membebaskan nusantara dari penjajahan sangat terakui dan patut untuk diteladani, mereka ini adalah Teuku Umar, Raden Adjeng Kartini, Oemar Said Tjokroaminoto, Soekarno, Muhammad Hatta, dan Hemengkubuwono IX.  


#Teuku Umar
Beliau lahir di Meulaboh (Aceh Barat) pada tahun 1854, awal perjuangannya dimulai pada tahun 1873, ketika keradjaan protestan Belanda dan kerajaan protestan anglikan Inggris bersepakat untuk menegakan imperialisme modern, pada tahun 1870, dikarenakan kekuasaan Paus diruntuhkan oleh Victor Emmanuel dan Cavour Italia. Yang mana misi untuk mewujudkan kesepakatan itu adalah Inggris memiliki kuasa untuk mengambil terusan suez dari perancis, sedangkan Belanda memiliki wewenang untuk melancarkan invasi kekesultanan aceh. Berawal dari kedatangan Belanda ke kesultanan aceh inilah perlawanan teuku umar dimulai, saat itu beliau masih berumur 19 tahun, namun keberanian untuk menjadi pejuang dan mengusir Belanda yang kafir sudah tertanam didalam hati dan sanubarinya.  Perjuangannya berakhir pada tahun 1899 dikarenakan serangan mendadak yang dilakukan oleh Belanda ketempat persembunyian beliau,  atas dasar informasi dari pengkhianat yang bernama Teuku Leubuh. Dan perjuangan selanjutnya diteruskan oleh istrinya yakni tjut nyak dhien.
#Raden Adjeng Kartini
Dilahirkan di Jepara, Jawa Tengah. Pada tanggal 21 April 1879. Beliau ini dikenal sebagai pemberontak sistem adat dan sistem tanam paksa yang menyengsarakan rakyat, namun perjuangan yang lebih mempesonakan selain dari sebatas memberontak sistem adat dan tanam paksa tersebut ialah terkait dengan penentangannya terhadap politik kristenisasi dan westernisasi. Hal ini dibuktikan dengan pernyataannya ketika menolak ajakan untuk masuk kristen oleh Ny. Van Kol (orang belanda). Yakni beliau menjawab “yakinlah nyonya, kami akan tetap memeluk agama kami yang sekarang ini”. Selain itu beliau juga mengatakan kepada Ny. Vankol akan tekadnya untuk berjuang menyadarkan barat agar dapat bertoleransi terhadap Islam. Karena menurutnya kristen yang menjadi agama orang Belanda, sangat merendahkan derajat bangsa dikarenakan para gerejawannya memihak kepada politik imperialisme dan kapitalisme. Beliau wafat pada tahun 1904, itu artinya usia hidup beliau hanya 25 tahun.
#Oemar Said Cokroaminoto
Tokoh yang satu ini bisa dikatakan sebagai guru bagi para tokoh-tokoh politik nasional yang mulai muncul ditahun 1900 keatas, seperti Soekarno, kartosuwiryo, Musso dan lain-lain. Beliau lahir di Ponorogo, Jawa Timur, 6 Agustus 1882. Beliau dikenal sebagai pendiri Sjarikat Islam, yakni sebuah organisasi pergerakan yang berpegang teguh terhadap prinsip Islam dan Negara. Waktu itu, ditahun 1913 didalam sebuah forum rapat akbar dengan modal keyakinan dan keberanian atas dasar pemahamannya terhadap Islam, beliau mengungkapkan gagasan yang bertujuan untuk membangkitkan kesadaran umat Islam akan pentingnya berorganisasi untuk terciptanya kesatuan dan persatuan, demi meraih kemenangan dan menduduki kekuasaan, ternyata hal ini disambut hangat oleh rakyat saat itu. Dan menimbulkan pihak belanda menaruh perhatian besar terhadap dirinya.
Beliau wafat pada tanggal 17  Desember 1934 pada umur 52 tahun. Namun perjuangan beliau untuk mewujudkan persatuan dan kesatuan dikalangan umat Islam Indonesia sudah tertanam sejak masih muda, hal ini dibuktikan dengan terpilihnya beliau menjadi ketua Sjarikat Islam pada tahun 1906 pada usia 24 Tahun.
#Soekarno  
Presiden Pertama Republik ini memiliki banyak hal yang layak untuk diteladani, konsistensinya untuk membebaskan negeri ini dari jajahan asing telah membuatnya menjadi tokoh yang sangat disegani baik ditingkat Nasional maupun Internasional. Dan ungkapannya yang sangat legendaris untuk mengobarkan semangat berjuang dikalangan pemuda ialah  Beri aku 1000 orang, dan dengan mereka aku akan menggerakkan Gunung Semeru. Beri aku 10 pemuda yang membara cintanya kepada Tanah Air, dan aku akan mengguncang dunia” .
#Muhammad Hatta
Tak ubahnya seperti Soekarno, Muhammad Hatta juga salah satu tokoh yang cukup disegani baik itu ditingkat Nasional maupun Internasional berkat konsistensinya untuk memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Beliau berjuang untuk tanah air ini sudah dimulai sejak usia muda, hal ini dibuktikan dengan semangatnya dalam memperkenalkan nama Indonesia keberbagai negara-negara Eropa, waktu itu usianya baru 25 tahun. Dan beliau juga Inisiator utama untuk nama Indonesia.
Kisah yang cukup menarik untuk diteladani dari Muhammad Hatta ini ialah ketika pada tahun 1948, beliau ditangkap oleh belanda kemudian dibuang keluar jawa yakni di Boven Digul daerah Papua sana, namun sebelum dibawa ke digul beliau dipenjara di Glodok, dan sebelum dipindah ke digul beliau diberi izin keluar selama tiga hari untuk mengepak buku-bukunya sebanyak 16 peti. Dan selama di digul (januari 1935-januari 1936) beliau banyak mengisi hari-harinya dengan membaca dan menulis, itu artinya Muhammad Hatta dibesarkan dengan banyak literatur. Serta masih banyak lagi hal-hal menarik darinya yang layak untuk kita teladani.
#Hemengkubuwono IX    
Nama kecilnya Dorodjatun, beliau banyak menempuh pendidikan disekolah-sekolah barat. Namun hal itu tidak mengubah karakternya sebagai orang Indonesia. Dinobatkan menjadi Sultan di usia 28 tahun mengantikan ayahnya Hemengkubuwono VIII. Beliau juga tokoh nasional untuk kemerdekaan Indonesia, pernah menjabat sebagai menteri pertahanan pada masa Presiden Soekarno, dan  bahkan pernah menjadi Wakil Presiden pada masa orde baru. Sekaligus beliau adalah Inisiator sebenarnya dari serangan umum 1 Maret tahun 1949, walaupun sampai saat masih menjadi perdebatan akan siapa sebenarnya yang menjadi inisiator dari serangan itu, karena Mantan Presiden Soeharto yang pernah menjadi Letnan Kolonel sekaligus komandan yang memimpin serangan juga mengklaim bahwa serangan 1 Maret itu adalah inisiatornyaa, namun saya lebih cenderung percaya bahwa inisiator dari serangan itu adalan Sultan Hemengkubuwono IX, karena banyak bukti-bukti yang dijelaskan oleh para sejarawan.
Meskipun Hamengkubuwono IX adalah seorang sultan dan juga tokoh nasional, tapi kesederhanaannya cukup terakui dikalangan masyarakat Yogyakarta, seperti kisahnya ketika ia pulang dari Jakarta dan menyetir mobilnya sendiri, lantas diperjalanan ada seorang ibu yang baru pulang belanja dari pasar dan memberhentikan mobilnya untuk menumpang, dan beliau mengizinkan serta membantu menaikan barang dan menurunkan barang bawaan milik si ibu tadi, tanpa diketahui oleh si ibu bahwa yang ditumpanginya adalah sultan. Namun setelah sultan pergi dan ada orang yang melihat, si ibu diberi tahu bahwa itu adalah sultan, maka ia langsung jatuh pingsan.
#Penutup  
Demikian beberapa kisah dari tokoh-tokoh pejuang yang sangat menarik untuk diteladani, yang mana semangat perjuangan mereka sudah ada sejak mereka masih berusia muda yakni dibawah usia 30 tahun. Yang berdasarkan UU NO 40 TAHUN 2009 Tentang Kepemudaan, bahwa Pemuda adalah warga negara Indonesia yang memasuki periode penting pertumbuhan dan perkembangan yang berusia 16 (enam belas) sampai 30 (tiga puluh) tahun. Pertanyaannya sekarang, berapa usia kita? Dan apa yang sudah kita persembahkan untuk bangsa ini?.
Semoga kisah-kisah yang saya sajikan ini mampu membangkitkan semangat dan konsistensi bagi yang membacanya, demi untuk mewujudkan cita-cita dan juga harapan bangsa sejahtera serta jaya dimasa depan.  
Salam Indonesia
Sumber : 1. Api Sejarah I. Ahmad Mansur Suryanegara, 2009.
                 2. Muhammad Hatta (Hati Nurani Bangsa). Dr. Deliar Noer, cetakan kedua, April 2012.
                 3.  Sepanjang Hayat Bersama Rakyat (100 Tahun Sultan Hamengku Buwono IX). Kompas,2012
Mahasiswa Jurusan Planologi FT UIR.
Belajar berorganisasi di KAMMI dan beberapa pergerakan Mahasiswa.


      
Silahkan share artikel ini : :

Posting Komentar

 
Web ini dikembangkan oleh PUSAT MULTIMEDIA
Template Created by Creating Website Modify by CaraGampang.Com
Proudly powered by Blogger