Oleh : Setiyono
Kita
harus mengakui bahwa yang menjadi pelopor utama kemerdekaan Indonesia adalah
para pemuda, yakni pemuda yang memiliki semangat juang tinggi untuk membebaskan
bangsanya dari jajahan belanda dan juga jepang. Hal ini dibuktikan dengan
adanya sumpah pemuda tahun 1928, yang memiliki makna akan komitmen semangat
pemuda untuk memperjuangkan bangsanya dari jajahan, semangat untuk membangun
bangsa, dan juga semangat untuk mempersatukan seluruh wilayah yang menjadi
bagian tanah air nusantara. Sejarah telah banyak mencatat bagaimana hebatnya
perjuangan para tokoh-tokoh yang diwaktu muda mereka sangat bersemangat berjuang
baik dalam tataran daerah ataupun nasional, dan semangat itu bertahan sampai
akhir hayat mereka. Namun untuk tulisan saya kali ini tidak akan membahas
secara komprehensif akan sejarah perjuangan para tokoh itu, dan juga tidak
menampilkan semua nama dari tokoh-tokoh yang mengharumkan negeri ini dengan
perjuangannya. Namun hanya beberapa yang akan saya tampilkan, dan itu berkaitan
dengan tindakan-tindakan besar yang cukup mengetarkan jiwa, khususnya bagi para
pemuda masa kini yang haus akan keteladanan para pejuangnya untuk memberikan
motivasi dalam memiliki konsistensi demi mewujudkan harapan dan cita-cita serta
kesejahteraan negerinya.
Ada
6 tokoh yang akan kita bahas, yang mana konsistensi mereka dalam berjuang untuk
membebaskan nusantara dari penjajahan sangat terakui dan patut untuk
diteladani, mereka ini adalah Teuku Umar, Raden Adjeng Kartini, Oemar Said
Tjokroaminoto, Soekarno, Muhammad Hatta, dan Hemengkubuwono IX.
#Teuku Umar
Beliau
lahir di Meulaboh (Aceh Barat) pada tahun 1854, awal perjuangannya dimulai pada
tahun 1873, ketika keradjaan protestan Belanda dan kerajaan protestan anglikan
Inggris bersepakat untuk menegakan imperialisme modern, pada tahun 1870,
dikarenakan kekuasaan Paus diruntuhkan oleh Victor Emmanuel dan Cavour Italia.
Yang mana misi untuk mewujudkan kesepakatan itu adalah Inggris memiliki kuasa
untuk mengambil terusan suez dari perancis, sedangkan Belanda memiliki wewenang
untuk melancarkan invasi kekesultanan aceh. Berawal dari kedatangan Belanda ke
kesultanan aceh inilah perlawanan teuku umar dimulai, saat itu beliau masih
berumur 19 tahun, namun keberanian untuk menjadi pejuang dan mengusir Belanda
yang kafir sudah tertanam didalam hati dan sanubarinya. Perjuangannya berakhir pada tahun 1899
dikarenakan serangan mendadak yang dilakukan oleh Belanda ketempat
persembunyian beliau, atas dasar
informasi dari pengkhianat yang bernama Teuku Leubuh. Dan perjuangan
selanjutnya diteruskan oleh istrinya yakni tjut nyak dhien.
#Raden Adjeng Kartini
Dilahirkan
di Jepara, Jawa Tengah. Pada tanggal 21 April 1879. Beliau ini dikenal sebagai
pemberontak sistem adat dan sistem tanam paksa yang menyengsarakan rakyat,
namun perjuangan yang lebih mempesonakan selain dari sebatas memberontak sistem
adat dan tanam paksa tersebut ialah terkait dengan penentangannya terhadap
politik kristenisasi dan westernisasi. Hal ini dibuktikan dengan pernyataannya
ketika menolak ajakan untuk masuk kristen oleh Ny. Van Kol (orang belanda).
Yakni beliau menjawab “yakinlah nyonya, kami akan tetap memeluk agama kami yang
sekarang ini”. Selain itu beliau juga mengatakan kepada Ny. Vankol akan
tekadnya untuk berjuang menyadarkan barat agar dapat bertoleransi terhadap
Islam. Karena menurutnya kristen yang menjadi agama orang Belanda, sangat
merendahkan derajat bangsa dikarenakan para gerejawannya memihak kepada politik
imperialisme dan kapitalisme. Beliau wafat pada tahun 1904, itu artinya usia
hidup beliau hanya 25 tahun.
#Oemar Said Cokroaminoto
Tokoh
yang satu ini bisa dikatakan sebagai guru bagi para tokoh-tokoh politik
nasional yang mulai muncul ditahun 1900 keatas, seperti Soekarno, kartosuwiryo,
Musso dan lain-lain. Beliau lahir di Ponorogo, Jawa Timur, 6 Agustus 1882.
Beliau dikenal sebagai pendiri Sjarikat Islam, yakni sebuah organisasi
pergerakan yang berpegang teguh terhadap prinsip Islam dan Negara. Waktu itu,
ditahun 1913 didalam sebuah forum rapat akbar dengan modal keyakinan dan
keberanian atas dasar pemahamannya terhadap Islam, beliau mengungkapkan gagasan
yang bertujuan untuk membangkitkan kesadaran umat Islam akan pentingnya
berorganisasi untuk terciptanya kesatuan dan persatuan, demi meraih kemenangan
dan menduduki kekuasaan, ternyata hal ini disambut hangat oleh rakyat saat itu.
Dan menimbulkan pihak belanda menaruh perhatian besar terhadap dirinya.
Beliau
wafat pada tanggal 17 Desember 1934 pada
umur 52 tahun. Namun perjuangan beliau untuk mewujudkan persatuan dan kesatuan
dikalangan umat Islam Indonesia sudah tertanam sejak masih muda, hal ini
dibuktikan dengan terpilihnya beliau menjadi ketua Sjarikat Islam pada tahun
1906 pada usia 24 Tahun.
#Soekarno
Presiden
Pertama Republik ini memiliki banyak hal yang layak untuk diteladani,
konsistensinya untuk membebaskan negeri ini dari jajahan asing telah membuatnya
menjadi tokoh yang sangat disegani baik ditingkat Nasional maupun
Internasional. Dan ungkapannya yang sangat legendaris untuk mengobarkan
semangat berjuang dikalangan pemuda ialah “Beri aku 1000 orang, dan dengan
mereka aku akan menggerakkan Gunung Semeru. Beri aku 10 pemuda yang membara
cintanya kepada Tanah Air, dan aku akan mengguncang dunia”
.
#Muhammad Hatta
Tak
ubahnya seperti Soekarno, Muhammad Hatta juga salah satu tokoh yang cukup
disegani baik itu ditingkat Nasional maupun Internasional berkat konsistensinya
untuk memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Beliau berjuang untuk tanah air ini
sudah dimulai sejak usia muda, hal ini dibuktikan dengan semangatnya dalam
memperkenalkan nama Indonesia keberbagai negara-negara Eropa, waktu itu usianya
baru 25 tahun. Dan beliau juga Inisiator utama untuk nama Indonesia.
Kisah
yang cukup menarik untuk diteladani dari Muhammad Hatta ini ialah ketika pada
tahun 1948, beliau ditangkap oleh belanda kemudian dibuang keluar jawa yakni di
Boven Digul daerah Papua sana, namun sebelum dibawa ke digul beliau dipenjara
di Glodok, dan sebelum dipindah ke digul beliau diberi izin keluar selama tiga
hari untuk mengepak buku-bukunya sebanyak 16 peti. Dan selama di digul (januari
1935-januari 1936) beliau banyak mengisi hari-harinya dengan membaca dan
menulis, itu artinya Muhammad Hatta dibesarkan dengan banyak literatur. Serta
masih banyak lagi hal-hal menarik darinya yang layak untuk kita teladani.
#Hemengkubuwono IX
Nama
kecilnya Dorodjatun, beliau banyak menempuh pendidikan disekolah-sekolah barat.
Namun hal itu tidak mengubah karakternya sebagai orang Indonesia. Dinobatkan
menjadi Sultan di usia 28 tahun mengantikan ayahnya Hemengkubuwono VIII. Beliau
juga tokoh nasional untuk kemerdekaan Indonesia, pernah menjabat sebagai
menteri pertahanan pada masa Presiden Soekarno, dan bahkan pernah menjadi Wakil Presiden pada masa
orde baru. Sekaligus beliau adalah Inisiator sebenarnya dari serangan umum 1 Maret
tahun 1949, walaupun sampai saat masih menjadi perdebatan akan siapa sebenarnya
yang menjadi inisiator dari serangan itu, karena Mantan Presiden Soeharto yang
pernah menjadi Letnan Kolonel sekaligus komandan yang memimpin serangan juga
mengklaim bahwa serangan 1 Maret itu adalah inisiatornyaa, namun saya lebih
cenderung percaya bahwa inisiator dari serangan itu adalan Sultan
Hemengkubuwono IX, karena banyak bukti-bukti yang dijelaskan oleh para
sejarawan.
Meskipun
Hamengkubuwono IX adalah seorang sultan dan juga tokoh nasional, tapi
kesederhanaannya cukup terakui dikalangan masyarakat Yogyakarta, seperti
kisahnya ketika ia pulang dari Jakarta dan menyetir mobilnya sendiri, lantas
diperjalanan ada seorang ibu yang baru pulang belanja dari pasar dan
memberhentikan mobilnya untuk menumpang, dan beliau mengizinkan serta membantu
menaikan barang dan menurunkan barang bawaan milik si ibu tadi, tanpa diketahui
oleh si ibu bahwa yang ditumpanginya adalah sultan. Namun setelah sultan pergi
dan ada orang yang melihat, si ibu diberi tahu bahwa itu adalah sultan, maka ia
langsung jatuh pingsan.
#Penutup
Demikian
beberapa kisah dari tokoh-tokoh pejuang yang sangat menarik untuk diteladani,
yang mana semangat perjuangan mereka sudah ada sejak mereka masih berusia muda
yakni dibawah usia 30 tahun. Yang berdasarkan UU NO 40 TAHUN 2009 Tentang
Kepemudaan, bahwa Pemuda adalah warga
negara Indonesia yang memasuki periode penting pertumbuhan dan perkembangan
yang berusia 16 (enam belas) sampai 30 (tiga puluh) tahun.
Pertanyaannya sekarang, berapa usia kita? Dan apa yang sudah kita persembahkan
untuk bangsa ini?.
Semoga
kisah-kisah yang saya sajikan ini mampu membangkitkan semangat dan konsistensi
bagi yang membacanya, demi untuk mewujudkan cita-cita dan juga harapan bangsa
sejahtera serta jaya dimasa depan.
Salam
Indonesia
Sumber
: 1. Api Sejarah I. Ahmad Mansur Suryanegara, 2009.
2. Muhammad Hatta (Hati Nurani
Bangsa). Dr. Deliar Noer, cetakan kedua, April 2012.
3. Sepanjang Hayat Bersama Rakyat (100 Tahun
Sultan Hamengku Buwono IX). Kompas,2012
Mahasiswa
Jurusan Planologi FT UIR.
Belajar
berorganisasi di KAMMI dan beberapa pergerakan Mahasiswa.
Posting Komentar