Selamat Datang di Website Setiyono

Anda Penjejak Ke:


Laporan Khusus I

Senin, 21 Oktober 20130 komentar



Kecelakaan Maut, Salah Siapa?
Oleh : Setiyono
(Political Analyst dan Aktivis KAMMI)
                                                           
Larangan Sebagai Awal Petaka
            Sabtu malam itu Abdul Qadir Jaelani (AQJ) atau Dul menolak diajak ayahnya-Ahmad Dhani-ke pesta pernikahan Judika dan memilih untuk bermalam mingguan dengan kekasihnya-Arin-di Grand Indonesia. Namun nampaknya momen kebahagiaan mereka luluh lantak oleh kecelakaan tragis yang terjadi di Tol Jagorawi KM 8. Saat itu diketahui lima orang tewas dan Dul berada di salah satu mobil yang terlibat kecelakaan mengalami patah tulang. Saat itu polisi memastikan bahwa pengemudi Lancer adalah Dul yang masih dibawah umur.
Paginya Dul tiba di RS Pondok Indah untuk menjalani operasi setelah sebelumnya dirawat di RS Meilia, Cibubur. Saat tiba di RSPI Dul ditemani kedua orang tuanya. Korban tewas bertambah satu menjadi enam orang. 
Bisa saja kecelakaan maut ini tak terjadi jika Dul menuruti kata-kata Dhani untuk ikut ke pesta pernikahan Judika. Namun penyesalan tak ada gunanya, yang perlu dilakukan adalah bagaimana Dul dan Dhani mempertanggungjawabkan perihal nyawa yang melayang itu.

Kesalahan Fatal Dul
Tak hanya melanggar larangan Dhani untuk tak menyetir mobil sendiri, Dul juga tak mempunyai Surat Izin Mengemudi (SIM) yang wajib dipunyai setiap pengendara kendaraan bermotor. Dul yang masih berumur 13 tahun itu nekad untuk berkendara tanpa sopir ke Grand Indonesia dengan teman-temannya. Inilah dampaknya, ulah kenekadan Dul itu berbuah petaka. Enam nyawa di dini pagi buta itu melayang.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto mengungkapkan, Dul terbilang masih di bawah umur sehingga belum bisa memenuhi persyaratan untuk mendapat SIM. "Kalau terbukti, yang bersangkutan akan dikenakan Pasal 310 UU Lalu Lintas dengan ancaman penjara 6 tahun. Yang jelas, pengemudi Lancer itu masih di bawah umur, belum memiliki SIM, belum layak mengendarai mobil," kata Rikwanto dalam konferensi pers, Minggu siang.
Meski demikian, Rikwanto menuturkan polisi belum menetapkan Dul sebagai tersangka. Hal itu, semata-mata karena Dul belum bisa diperiksa lantaran masih menjalani perawatan medis secara intensif. "Pertolongan utama (perawatan medis) yang akan diutamakan, saat ini pemeriksaan saksi sambil berjalan, proses berjalan bersama," pungkasnya

Dhani Mencari Aman
Keluarga Nurmansyah, salah seorang korban tewas dalam kecelakaan Dul khawatir apabila Dhani tidak memenuhi janjinya menyekolahkan anak korban. Istri Nurmansyah, Ani Kusmawati, tidak dapat berbuat banyak karena sudah sepakat tidak menuntut Dhani. Ani mengatakan, ia sudah menerima surat perjanjian dengan Dhani. Sebagai gantinya, keluarga korban tidak boleh menuntut Dul ke jalur hukum. Ani sudah bertekad tidak akan menuntut tersangka Dul ataupun keluarganya. Ia juga bersyukur karena Dhani sudah memberikan santunan kepadanya sebesar Rp 50 juta. Uang itu digunakannya untuk memenuhi keperluan hidupnya bersama anak semata wayangnya, Rizki.
Setelah kepergian Nurmansyah, kebutuhan hidup keluarga Ani dipenuhi dengan uang santunan yang sudah diberikan Dhani. Ani juga menerima santunan dari PT Jasa Raharja sebesar Rp 25 juta. Sampai saat ini, Ani masih belum berpikir untuk mencari kerja karena masih fokus merawat Rizki.
Dhani juga mengakui rutin berkomunikasi dengan korban. Bahkan, karena sudah dekat, Dhani dipanggil ayah oleh anak korban. "Beberapa sih sudah manggil Ayah. Beberapa ya," ujar suami Mulan Jameela itu. Dhani sudah menganggap keluarga para korban seperti keluarganya sendiri. Dhani pun berjanji untuk bertanggung jawab penuh terhadap mereka.
"Itu tanggung jawab yang harus saya pikul, saya tidak anggap beban," ucapnya. Sudah beberapa hari ini, beberapa keluarga korban kecelakaan datang menjenguk Dul. Mereka ingin melihat kondisi dan memberikan semangat untuk Dul.

Ada-ada saja Dhani
Mitha "The Virgin" merasa heran Dhani punya keinginan menjadikan bangkai mobil milik Dul dijadikan monumen peringatan di Tol Jagorawi.
"Iya, kan namanya orang penginnya dilupakan. Tapi, ini malahan mau dijadikan monumen. Seperti itulah bos kami," ucapnya, dalam nada terheran-heran.
Cewek tomboy itu, secara pribadi juga enggan untuk mengingat sesuatu yang buruk dari masa lalunya. Ia juga percaya orang lain punya pandangan serupa dengannya. "Siapa sih yang mau ingat kejadian buruk. Itulah uniknya dan bedanya big bos RCM (Republik Cinta Management). Dia malah mau diabadikan. Bedanya di situ," lanjutnya.
Namun, Dhani sudah menyampaikan niatannya tersebut di hadapan wartawan beberapa waktu lalu. Ia ingin bangkai mobil Dul dijadikan monumen peringatan supaya dikemudian hari peristiwa tersebut tidak terulang kembali.

Kasus Dul Jadi Pertimbangan UU Peradilan Anak
Pemerhati anak-Kak Seto-menilai kasus kecelakaan yang dialami Dul ini bisa menjadi momentum untuk segera memberlakukan Undang-Undang No 11 tahun 2012 tentang Peradilan Pidana Anak. Pasalnya, regulasi itu diproyeksikan baru efektif berjalan pada 2014.
Selama ini sistem peradilan anak di Indonesia justru menimbulkan masalah baru bagi perkembangan psikis si anak. Seorang anak yang melanggar hukum sebaiknya jangan diperlakukan sama dengan orang dewasa. "Jadi dikedepankan untuk mencari jalan keluar yang adil dengan mmpertimbangkan kondisi anak, tidak dengan membalas dendam. Ini akan lebih efektif untuk menimbulkan efek jera, karena sekarang kan anak-anak harus dikumpulkan di satu lapas dengan orang dewasa," Kak Seto menuturkan.

            Dari kasus Dul ini diharapkan orang tua lebih ketat lagi perihal perizinan anak keluar malam. Ditambah lagi masih di bawah umur dan belum punya SIM. Karena ternyata akibatnya sangat fatal jika kaidah ini tak diindahkan. Materi masih bisa dicari, lantas bagaimana nasib anak korban yang kehilangan sosok ayahnya kini? Nasi sudah menjadi bubur, yang perlu dilakukan sekarang bukanlah menyesalinya. Namun tambahkanlah bubur ini dengan ayam, kecap, dan kerupuk. Dhani harus komit dengan perjanjian awal untuk menanggung seluruh biaya keluarga korban dan jadikanlah peristiwa ini untuk tak diulangi oleh saudara Dul yang lain-khususnya-dan untuk anak-anak Indonesia umumnya.


Silahkan share artikel ini : :

Posting Komentar

 
Web ini dikembangkan oleh PUSAT MULTIMEDIA
Template Created by Creating Website Modify by CaraGampang.Com
Proudly powered by Blogger