Selamat Datang di Website Setiyono

Anda Penjejak Ke:


KETIKA CINTA BERBALAS SURGA

Minggu, 21 Juli 20130 komentar



Betapa bahagianya seorang lelaki, saat pintanya dikabulkan oleh Rabbnya setelah bertahun-tahun ia meminta untuk diberi keturunan. Dan bahkan keturunan yang pertama didapatkan adalah lelaki juga seperti dirinya. Namun saat ia baru sebentar melihat keturunan pertamanya, ia diperintah oleh Allah untuk pergi jauh meninggalkannya, padahal saat itu mereka berada ditengah gurun pasir, disaat semuanya terasa tidak mungkin oleh logika, dan bertentangan dengan perasaan. Tapi dasarnya ia Ibrahim, yang sangat kuat cintanya kepada Rabb nya, maka ia lebih memilih menjalankan perintah_Nya ketimbang harus memenuhi kemauan logika dan perasaannya. Dan ia titipkan itu Ismail dan ibunya (Hajar) kepada Sang Pemberi jaminan kehidupan. Maka dari sana wajah dunia ini berubah.  
....

Malam itu ia melangsungkan pernikahan. Impiannya kini telah terwujud. Ia duduk dipelaminan bersama belahan jiwa, bercanda dan saling menatap mesra. Mungkin bagi kebanyakan orang, menghabiskan waktu bersama belahan jiwa yang telah dihalalkan_Nya adalah hal yang ingin dilama-lamakan. Apalagi malam itu merupakan malam pertama saat dua insan yang saling mencinta baru saja dipertemukan dalam ikatan yang suci. Tapi tidak bagi Handzhalah !!. Ketika pagi-pagi sekali terdengar seruan Jihad, maka ia lebih memilih berangkat kemedan perang, ketimbang harus berlama-lama bersama istri tercinta. Padahal sebelum pagi itu datang, malamnya ia baru saja melangsungkan pernikahan. Ia tinggalkan kenikmatan dunia, walaupun itu halal baginya. Dan bersegera menjemput kenikmatan abadi yang dijanjikan oleh Rabbnya. Dia Handzhalah, sang pengantin baru yang syahid di medan Uhud. Kecintaan kepada Rabbnya jauh diatas kecintaannya kepada seseorang. Dan kecintaan kepada Rabbnya telah membuat jenazahnya di mandikan oleh para malaikat disaat ia syahid, karena sisa-sisa cinta yang malamnya baru saja ia labuhkan bersama belahan jiwa, belum ia bersihkan dengan baik. Sehingga saat ia syahid dalam kondisi Junub, dan malaikatlah yang memandikannya sebelum ia dibawa kepangkuan Allah Rabbulizzati. Surga pun diraih oleh Handzhalah.

.....

Indahnya diri bila diperebutkan bidadari, impian seluruh lelaki yang ada di bumi. Begitulah yang dirasakan Zulaibib, sahabat Rasulullah yang buruk rupa, miskin, dan tidak jelas nasabnya. Bahkan untuk menikah pun awalnya susah, ia harus mengecam pahitnya penolakan dari banyak calon mertua dan wanita karena kondisinya. Namun saat Rasulullah membawanya kerumah seorang gadis dan melamar gadis itu kepada orang tuanya untuk dinikahkan kepada Zulaibib, maka itulah titik awal cerita berkesan dari seorang Zulaibib. Ia di terima untuk menikah dengan wanita yang sangat cantik hati dan rupanya, dan belum pernah terbayang olehnya bahwa ia akan mendapatkan istri secantik itu. Mentari mulai tenggelam, dan malam mulai merambat, masuklah mereka kemalam pertama di pernikahannya. Tapi belum sempat bermesra-mesra, Zulaibib mendengar panggilan Jihad, dan ia pun pamit kepada istri yang cantik nan jelita untuk pergi kemedan laga, maka istri yang baik adalah yang mendukung suaminya memenuhi panggilan Tuhan nya. Padahal Zulaibib belum mengenyam nikmatnya menghabiskan malam pertama bersama sang istri. Zulaibib berangkat dengan suka cita, ia bertempur dengan gagah, banyak kafir yang tewas di tangannya, hingga akhirnya datang anak panah menembus dada lantas ia pun syahid. Tatkala Rasulullah melihat jenazahnya, terlihat Zulaibib sedang diperebutkan oleh banyak bidadari. Dan sang istri yang di rumah setia menanti kepulangan Zulaibib, hingga ia tertidur lantas bermimpi bahwa Zulaibib syahid dan ia sedang diperebutkan oleh banyak bidadari namun ia tidak mau dan lebih memilih menunggu istri tercintanya di surga, begitulah imbalan bagi wanita yang selalu mendukung aktivitas kebaikan dari suaminya dan begitulah Zulaibib dengan cerita indahnya.
....

Siapa yang menyangka, bila ternyata Khalid bin Walid yang telah memporak-porandakan pasukan muslim pada perang Uhud dan menyebabkan banyak sahabat-sahabat Rasulullah syahid, harus menjadi pedang Allah dan panglima terbaik bagi pasukan muslim pada zamannya. Bila tidak karena pengaruh dan sikap Rasulullah yang begitu gigih dan penuh dengan cinta dalam memperdengarkan bahasa-bahasa Al Qur'an hingga terdengar ketelinga Khalid bin Walid. Dan masuklah ia kedalam Islam dengan penuh kecintaan dan kerelaan dalam berjuang.  
....

Betapa mengejutkannya jawaban Ukasyah ketika Rasulullah bertanya kepada seluruh jamaah yang ada dihadapannya "Wahai kaum Muslimin, siapakah diantara kalian yang pernah merasa teraniaya olehku?, bangkitlah sekarang untuk mengambil Qhisos, jangan kau tunggu hingga kiamat menjelang, karena sekarang itu lebih baik dari pada nanti aku akan menanggung semuanya di akhirat". Waktu itu banyak para sahabat yang terdiam, bahkan pertanyaan itu diulang-ulang. Hingga akhirnya berdirilah Ukasyah dan dengan lantang menjawab bahwa "aku ya Rasulullah, aku akan menuntut hukuman Qhisos kepadamu, dulu aku pernah bersamamu di medan Badar. Aku dan ontaku berdekatan dengan dirimu dan juga ontamu, dan saat engkau bermaksud memukul tongkatmu keontamu untuk memacunya menjadi lebih cepat bergerak, namun sesungguhnya engkau memukul punggungku, maka aku ingin membalasnya". Dan para sahabatpun terkejut, tapi Rasulullah mengizinkan. Dan diperintahlah Bilal untuk mengambil tongkat yang pernah digunakan Rasulullah itu kerumah Fatimah. Terjadi perdebatan yang begitu sengit saat itu, baik oleh Fatimah dan para sahabat-sahabat yang lain. Tapi akhirnya semua kendali diberikan Rasulullah kepada Ukasyah, dan Ukasyah meminta Rasulullah menanggalkan bajunya, karena saat Ukasyah terpukul tongkat ia sedang tidak mengenakan baju. Maka di bukalah baju Rasulullah, semakin tidak tega para sahabat yang menyaksikan peristiwa ini. Namun ternyata, setelah baju Rasulullah di tanggalkan, justru Ukasyah memeluk tubuh Rasulullah dengan tangisnya yang penuh kecintaan dan membuat haru seluruh sahabat yang melihatnya waktu itu. Maka Rasulullah pun bersabda "Wahai para sahabatku, kalau kau ingin melihat penghuni surga, maka dialah orangnya".

....

Itulah mereka yang totalitas dalam meluruskan cintanya, hingga tak heran bila hari ini kisah hidupnya terus melegenda dan selalu harum didalam dunia. Karena Allah sudah berjanji kepada kita bahwa Dia akan membeli ketotalitasan cinta kita kepada_Nya dengan surga.

....

Pekanbaru, 22 Juli 2013
Setiyono|KAMMI Daerah Lancang Kuning

Silahkan share artikel ini : :

Posting Komentar

 
Web ini dikembangkan oleh PUSAT MULTIMEDIA
Template Created by Creating Website Modify by CaraGampang.Com
Proudly powered by Blogger