Oleh
: Setiyono
Selasa,
17 juli 2012
Beberapa
waku yang lalu, tepatnya tanggal 9 juli 2012, managing director IMF, Christine
lagarde telah datang ke Indonesia untuk menjalin kerjasama dengan Indonesia. Yang
mana hasil dari pertemuan tersebut adalah pemerintah RI menyepakati untuk
memberikan bantuan dana pinjaman senilai U$S1 miliar, dengan maksud untuk
mengatasi masalah kestabilan moneter yang mendera Negara-negara Eropa. Karna
saat ini Indonesia telah berhasil melunasi hutang terhadap IMF dan selanjutnya
IMF yang menjadi kreditor kepada Indonesia. Sungguh hal ini menjadi sebuah kejutan yang
sangat luar biasa bagi banyak kalangan. Sebegitu baikah pemerintah negeri ini,
sehingga begitu mudah meminjamkan dana kepada IMF, atau terlalu bodohkah
pemerintah negeri ini dalam berargumen sehingga tertelan oleh argument IMF.
Tidak ingatkah pemerintah bagaimana IMF telah menyengsarakan bangsa ini dalam
kurun waktu yang sangat lama. Atau adakah oknum-oknum dalam tubuh pemerintahan negeri
ini yang telah sengaja digandeng oleh IMF sehingga mudah melupakan sejarah?.
Kita tidak tahu apa yang ada dalam isi
kepala orang-orang yang ada dalam tubuh IMF, sehingga mau membidik Indonesia
untuk dijadikan sebagai kreditur mereka.
Mungkin
perlu untuk kembali disegarkan ingatan kita semua, mengenai IMF dan penderitaan
yang dirasakan oleh bangsa ini selama bertahun-tahun. Dalam tulisan kali ini,
saya akan mengupas tentang IMF dan sedikit sejarah tentang perkembangan ekonomi
bangsa. Apa itu IMF? IMF (International
Monetary Fund) adalah salah satu lembaga multi nasional yang memiliki visi
untuk membantu Negara-negara yang dilanda kesulitan ekonomi. melihat visi dari
lembaga tersebut, sepertinya itu adalah sebuah lembaga yang memiliki jasa besar
terhadap suatu Negara yang sedang mengalami keterpurukan ekonomi. tapi tahukah
anda, jati diri IMF sebenarnya sangat keji dalam memperlakukan Negara-negara
yang dilanda krisis ekonomi, terutama bagi Negara berkembang seperti Indonesia.
IMF memiliki strategi yang sangat busuk demi untuk mendapatkan calon kreditor, dengan
skenario yang terkemas dengan baik seolah-olah IMF mampu menyelamatkan suatu
Negara yang dilanda krisis, tapi sebenarnya sangat penuh dengan tipu muslihat.
Indonesia 14 tahun telah masuk dalam jerat utang IMF, sejak masa-masa akhir
kekuasaan orde baru Indonesia telah dilanda krisis ekonomi yang sangat dahsyat,
dan kekisruhan politik, sehingga membuat rezim orde baru yang dipimpin oleh
Soeharto terpaksa harus membutuhkan dana untuk kembali menstabilkan perekonomian
negeri ini. tepat pada tanggal 15 januari 1998 soeharto telah menandatangani
persetujuan utang dengan IMF, yang pada akhirnya telah mewariskan kenegatifan
serius dalam perekonomian nasional dimasa selanjutnya. Awalnya memang cara itu
dapat menstabilkan ekonomi bangsa ini, tapi selanjutnya Indonesia malah
terjebak kedalam belitan hutang yang sangat besar, dan membuat semakin carut
marut bangsa.
IMF
memang saya akui sebagai kreditur yang hebat, sehingga mampu mempengaruhi
bangsa ini untuk berhutang kepadanya. Namun saya sangat yakin, krisis ekonomi
yang mendera bangsa ini di era orde baru, melainkan tak luput dari skenario
yang telah sengaja dibuat oleh IMF, yang menciptakan berbagai konflik-konflik
sehingga membuat kestabilan ekonomi negeri ini menjadi goyang. Melalui
agen-agennya baik itu warga Negara asing ataupun warga Indonesia sendiri. Orang-orang
yang memiliki posisi strategis di IMF telah berhasil mempengaruhi segelintir
orang yang berpengaruh di negeri ini, sehingga orang-orang tersebutlah yang
melanjutkan estafet rencana besar IMF, yakni megacaukan Indonesia. Hingga
akhirnya akan banyak rakyat negeri ini yang masuk dalam jurang kemiskinan,
setelah itu barulah IMF menyelesaikannya dengan cara-cara politik. Kemungkinan besar faktanya memang seperti itu.
Lantas yang menjadi pertanyaan sekarang adalah mengapa IMF bisa mudah saja
dipercaya oleh pemerintah Indonesia waktu itu untuk dijadikan tempat mengutang?
Jawabnya adalah karena IMF telah berhasil merekrut petinggi-petinggi negeri ini
untuk dijadikan broker-broker mereka. Kita tahu broker pasti akan selalu
diberikan keuntungan yang pasti bila mampu menjual suatu produk tertentu. Nah
begitulah cara IMF, bayangkan saja bila barang yang dijual oleh broker seharga
1 trilyun dan ia dijanjikan akan mendapat imbalan sebesar 10 % apa tidak
berebut mereka. Itulah sepertinya cara
yang dilakukan oleh IMF waktu itu .
14
tahun dalam jeratan hutang IMF bukanlah waktu yang singkat, cukup menderita
bangsa ketika berada dalam jeratan itu, dan bahkan sampai saat ini pun bangsa
ini tetap menderita. Kita tahu bahwa telah banyak aset-aset strategis bangsa
yang telah terjual demi untuk melunasi hutang-hutang bangsa kita kepada IMF,
sehingga membuat aset-aset itu kini telah dimiliki oleh asing. Dan kita juga
tahu, bagaimana menderitanya rakyat ketika berada dalam jeratan hutang itu,
banyak orang-orang yang kelaparan, banyak anak-anak yang tidak sekolah, dan
banyak hal-hal buruk lainnya yang mendera rakyat negeri ini. Namun menjadi
sebuah tanda Tanya besar ketika tiba-tiba saja pemerintah dengan gampang saja
meminjamkan dana kepada IMF, tanpa menyangsikan bahwa IMF punya rencana keji
untuk bangsa Indonesia dimasa yang akan datang.
Pengkhianat,
yah, pasti ada peran pengkhianat Negara dibalik ini semua, karena tidak mungkin
rasanya bangsa ini akan sebegitu baik terhadap lembaga yang telah
bertahun-tahun menjadikan negeri ini sebagai sapi perah. Dari masa kemasa
pengkhianat bangsa itu selalu ada, sejak zaman pejuang-pejuang dulu sampai saat
ini mereka tetap ada. Benar apa yang dikatakan oleh Erie sudewo dalam bukunya
Character Building yang mengatakan bahwa kemelut dan carut marut bangsa ini
karena ketiadaan karakter. Banyak petinggi-petinggi negeri ini yang telah
kehilangan karakter mereka, karena karakter inilah yang menentukan baik atau
buruknya seseorang. Jadi bila para petinggi-petinggi kita telah kehilangan
karakter, maka sudah menjadi agenda bangsa ini untuk revolusi politik. Basmi
semua orang-orang yang telah mengkhianati Negara, yang telah mengkorupsi banyak
uang Negara, yang selanjutnya disimpan dan lari keluar negeri serta basmi
orang-orang yang telah mengambil keuntungan untuk pribadinya sendiri dengan
jalan memuluskan IMF tetap asyik untuk berselancar didalam Negeri ini.
Orang-orang seperti itu tidak memiliki hati nurani, dan bahkan tidak memiliki
agama. Bahkan bisa dikatakan binatang yang berujud manusia, yang hanya
menjadikan uang sebagai jaminan kehidupan mereka.!!!!
By
Setiyono
(Mahasiswa
jurusan Planologi, Fakultas Teknik UIR)
Posting Komentar