Oleh : Setiyono
Tulisan
ini saya dedikasikan untuk para pemuda
yang tidak menyadari akan kekuatan besar yang ada dalam dirinya, kekuatan yang
hanya dimiliki oleh segelintir orang-orang tua. kekuatan yang siap
menghantarkan pemuda meraih kesuksesan luar biasa, kekuatan yang bila didiamkan
mengendap dalam jiwa pemuda maka akan membuatnya merana dalam setiap fase
hidupnya. Kekuatan ini saya katakan sebagai kekuatan KEYAKINAN.
Pemuda,
adalah kelompok strategis bangsa yang mau tidak mau, siap tidak siap ia harus
mengambil peran sebagai pembaharu (Reformer) dalam memperbaiki citra bangsa
dimasa selanjutnya. Seperti layaknya Musa yang dengan lantang menentang Firaun
atas kekufurannya. Seperti layaknya
Mushab Bin Umair, yang rela mengorbankan kemewahan dunia untuk memilih Islam
sebagai jalan hidupnya, yang rela mengikhlaskan nyawanya tercabut dari raga demi
menegakan Islam diatas dunia. Seperti layaknya khalid bin walid yang mampu menciutkan
nyali orang-orang romawi yang berlindung
dibalik benteng di Kinasrin, dengan perkataan yang sangat mengetarkan
“Andaikata kalian bersembunyi dilangit, niscaya kuda-kuda kami akan memanjat
langit untuk membunuh kalian. Andaikata kalian berada diperut bumi, niscaya
kami akan menyelami perut bumi untuk membunuh kalian”. Gelora semangat yang ada
dalam diri pemuda selalu terpancar deras dan adakalanya ia akan menerangi dan
adakalanya pula ia akan menutupi kehidupan dialam semesta ini.
Pemuda
butuh perencanaan untuk mengerakan kekuatan dalam dirinya, dan pemuda butuh tujuan
jelas diakhir rencana dalam hidupnya atau yang sering kita sebut sebagai life
map. Tapi rencana seperti apa yang layak untuk dibuat oleh pemuda? Yakni
rencana yang memiliki tujuan akhir kepada Allah swt, rencana yang menjadikan
Islam sebagai konsep utama, karena hal itulah yang membedakan antara pejuang
yang hanya berorientasi dunia dengan yang berorientasi kepada Allah swt,
walaupun keduanya sama-sama berakhir ditiang gantungan.
Tapi
satu hal yang harus dicamkan oleh pemuda, jangan pernah ragu dalam
memperjuangkan rencana hidup yang berorientasi kepada Allah swt, karena “
barangsiapa yang menjaga Allâh, maka pasti Allâh menjaganya. Barangsiapa
menjaga Allâh, pasti ia akan mendapatiNya di hadapannya. Jika kita meminta,
maka mintalah kepada Allâh. Dan jika kita memohon pertolongan, mintalah kepada
Allâh”(HR. Ibnu Abbas). Yakinlah bahwa kita pasti bisa memperjuangkan walau
darah mengucur melalui jalan keringat kita, “maka bertaqwalah kamu kepada Allah
menurut kesanggupan mu...(At Taghaabun : 16).
Lekaslah
tinggalkan keraguan. Karena keraguan, hanya akan menghasilkan kegagalan, dan
keraguan hanya akan melahirkan pecundang. Pecundang, akan meratap menyesali
masa belakang yang penuh dengan keraguan.
Salam
Indonesia
Sumber
: 1. Mencari Pahlawan Indonesia. Anis Matta
2. Sirah Sahabat. Khalid
Muhammad Khalid.
#Sang
Pembelajar#
Posting Komentar