Oleh : Setiyono
(cerita ini saya dedikasikan untuk para kaca yang berdebu, bukan untuk sipengelapnya. Heee)
(cerita ini saya dedikasikan untuk para kaca yang berdebu, bukan untuk sipengelapnya. Heee)
Pagi itu dia
berlari menuju dermaga,
Untuk duduk
dan menanti kapal yang siap membawanya ke pelabuhan diseberang pulau ini.
Awalnya ada 1 kapal kecil yang menghampirinya dan si nahkoda melambaikan tangannya pertanda ia siap membawanya.
tapi dia takut tenggelam bila harus naik kapal kecil, akhirnya dengan bahasa lembut ia tidak menerima tawaran si nahkoda itu.
ketika siang hari, muncul kapal lumayan besar yang menghampirinya dan si nahkoda melakukan hal yang sama seperti kapal pertama tadi.
tapi terlihat olehnya, warna kapal itu sudah pudar. Sepertinya kapal ini sudah tua. Dan ia pun takut bila harus naik kapal tua, ia takut kapal itu akan rusak diterjang ombak ataupun badai ketika berlayar nanti. Akhirnya dirinya tidak menerima tawaran nahkoda itu, dan membiarkan pergi bersama kapalnya.
selanjutnya ketika senja tiba, muncul kapal besar yang menghampirinya dan nahkodanya melakukan hal yang sama seperti nahkoda dikapal-kapal tadi.
awalnya ia putuskan untuk ikut, namun ternyata ketika baru beberapa langkah ia mendekat ke kapal, terlihat olehnya lubang-lubang kecil dari dinding kapal yang mengartikan bahwa itu adalah kebocoran. Lantas ia urungkan niat untuk menaikinya, karena ia takut kapal itu akan menengelamkannya dilautan nanti. Dan akhirnya kapal itu pun pergi.
ia tetap menunggu di dermaga ini untuk menanti kapal selanjutnya, hingga dinginnya malam mulai membalut tubuhnya.
namun kapal selanjutnya tak kunjung datang,
ia tetap menunggu, sampai terlihat olehnya warung-warung kecil didekat dermaga ini di tutup oleh para pemiliknya.
namun ia tetap menunggu, karena yakin akan ada kapal yang jauh lebih baik dari tiga kapal tadi. Yang siap membawanya ke pelabuhan di ujung sana.
ia tetap menunggu,
hingga tidak ia sadari jam telah menunjukan pukul 01.00 WIB. dan tidak ada satu orang pun di dermaga itu kecuali dirinya.
namun kapal selanjutnya tak kunjung datang, dan ia pun perlahan berjalan menembus gelapnya malam untuk pulang ke peraduan. Mengumpulkan sisa-sisa tenaga untuk menunggu di hari esok.
Awalnya ada 1 kapal kecil yang menghampirinya dan si nahkoda melambaikan tangannya pertanda ia siap membawanya.
tapi dia takut tenggelam bila harus naik kapal kecil, akhirnya dengan bahasa lembut ia tidak menerima tawaran si nahkoda itu.
ketika siang hari, muncul kapal lumayan besar yang menghampirinya dan si nahkoda melakukan hal yang sama seperti kapal pertama tadi.
tapi terlihat olehnya, warna kapal itu sudah pudar. Sepertinya kapal ini sudah tua. Dan ia pun takut bila harus naik kapal tua, ia takut kapal itu akan rusak diterjang ombak ataupun badai ketika berlayar nanti. Akhirnya dirinya tidak menerima tawaran nahkoda itu, dan membiarkan pergi bersama kapalnya.
selanjutnya ketika senja tiba, muncul kapal besar yang menghampirinya dan nahkodanya melakukan hal yang sama seperti nahkoda dikapal-kapal tadi.
awalnya ia putuskan untuk ikut, namun ternyata ketika baru beberapa langkah ia mendekat ke kapal, terlihat olehnya lubang-lubang kecil dari dinding kapal yang mengartikan bahwa itu adalah kebocoran. Lantas ia urungkan niat untuk menaikinya, karena ia takut kapal itu akan menengelamkannya dilautan nanti. Dan akhirnya kapal itu pun pergi.
ia tetap menunggu di dermaga ini untuk menanti kapal selanjutnya, hingga dinginnya malam mulai membalut tubuhnya.
namun kapal selanjutnya tak kunjung datang,
ia tetap menunggu, sampai terlihat olehnya warung-warung kecil didekat dermaga ini di tutup oleh para pemiliknya.
namun ia tetap menunggu, karena yakin akan ada kapal yang jauh lebih baik dari tiga kapal tadi. Yang siap membawanya ke pelabuhan di ujung sana.
ia tetap menunggu,
hingga tidak ia sadari jam telah menunjukan pukul 01.00 WIB. dan tidak ada satu orang pun di dermaga itu kecuali dirinya.
namun kapal selanjutnya tak kunjung datang, dan ia pun perlahan berjalan menembus gelapnya malam untuk pulang ke peraduan. Mengumpulkan sisa-sisa tenaga untuk menunggu di hari esok.
Posting Komentar